Rabu, 20 Januari 2010
Selasa, 05 Januari 2010
MATERI MANAGEMENT PROYEK DAN RESIKO
Abdel Ibrahimi
Sistem Komputer
UNIVERSITAS GUNADARMA
1. Pendahuluan
Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduknya merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi. Jumlah penduduk yang demikian besar ini tersebar dalam wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan alam yang sangat melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan peluang bagi dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam segala bidang.
Tak terkecuali dalam bidang jasa-jasa pembangunan, Indonesia terbuka lebar untuk berinvestasi dalam bidang ini. Pembangunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup lebar untuk bergerak dalam bidang ini. Sumberdaya alam di Indonesia melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jasa konstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk bekerja pada proyek-proyek pembangunan.
2. Pembahasan
Untuk memahami konsep resiko/risk dalam proyek konstruksi perlu dipahami pengertian mengenai resiko. Berikut ini dijelaskan pengertian mengenai risiko menurut beberapa sumber. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut.
Risiko yang penting:
Produktivitas tenaga kerja dan peralatan
Kualitas pekerjaan
Keselamatan kerja
Kemampuan kontraktor .
Resiko yang kurang penting:
Ketersediaan material, tenaga kerja, dan peralatan
Kerusakan material
Inflasi
Kuantitas pekerjaan aktual
Perselisihan tenaga kerja
Kegagalan keuangan pihak-pihak yang terlibat
Negosiasi untuk change-order
Ganti rugi / indentification
Proses penyelesaian perpanjangan kontrak.
4. Materi Untuk Management Proyek Dan Risiko
Resiko sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa resiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan / kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan.
Pengertian resiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, “resiko” adalah peluang atau kans / chance terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan proyek menjelaskan konsep resiko pada proyek sebagai “ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi resiko pada proyek adalah “suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek”.
Manajemen resiko adalah “suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi resiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa resiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul”. Untuk itu resiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu rencana atau prosedur yang reaktif. mengemukakan pengertian manajemen resiko sebagai semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan resiko.
5. Artikel Mangement Proyek Dan Resiko
Selalu terdapat perubahan dalam segala hal di dunia ini sehingga selalu terdapat ketidakpastian dalam segala hal. Resiko timbul karena adanya ketidakpastian dan resiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko karena adanya keterbatasan dalam memprediksikan hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian yang memiliki peluang atau ketidakpastian sebagaimana resiko tidak dapat dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan resiko. Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Manajemen resiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi potensial tersebut.
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang akan datang. Manajemen resiko harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Dengan manajemen resiko berarti melakukan sesuatu yang proaktif daripada reaktif.
Dengan demikian melalui manajemen proyek dan resiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat resiko. Secara langsung manajemen resiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
Abdel Ibrahimi
Sistem Komputer
UNIVERSITAS GUNADARMA
1. Pendahuluan
Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduknya merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi. Jumlah penduduk yang demikian besar ini tersebar dalam wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan alam yang sangat melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan peluang bagi dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam segala bidang.
Tak terkecuali dalam bidang jasa-jasa pembangunan, Indonesia terbuka lebar untuk berinvestasi dalam bidang ini. Pembangunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup lebar untuk bergerak dalam bidang ini. Sumberdaya alam di Indonesia melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jasa konstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk bekerja pada proyek-proyek pembangunan.
2. Pembahasan
Untuk memahami konsep resiko/risk dalam proyek konstruksi perlu dipahami pengertian mengenai resiko. Berikut ini dijelaskan pengertian mengenai risiko menurut beberapa sumber. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut.
Risiko yang penting:
Produktivitas tenaga kerja dan peralatan
Kualitas pekerjaan
Keselamatan kerja
Kemampuan kontraktor .
Resiko yang kurang penting:
Ketersediaan material, tenaga kerja, dan peralatan
Kerusakan material
Inflasi
Kuantitas pekerjaan aktual
Perselisihan tenaga kerja
Kegagalan keuangan pihak-pihak yang terlibat
Negosiasi untuk change-order
Ganti rugi / indentification
Proses penyelesaian perpanjangan kontrak.
4. Materi Untuk Management Proyek Dan Risiko
Resiko sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa resiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan / kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan.
Pengertian resiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, “resiko” adalah peluang atau kans / chance terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan proyek menjelaskan konsep resiko pada proyek sebagai “ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi resiko pada proyek adalah “suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek”.
Manajemen resiko adalah “suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi resiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa resiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul”. Untuk itu resiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu rencana atau prosedur yang reaktif. mengemukakan pengertian manajemen resiko sebagai semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan resiko.
5. Artikel Mangement Proyek Dan Resiko
Selalu terdapat perubahan dalam segala hal di dunia ini sehingga selalu terdapat ketidakpastian dalam segala hal. Resiko timbul karena adanya ketidakpastian dan resiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko karena adanya keterbatasan dalam memprediksikan hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian yang memiliki peluang atau ketidakpastian sebagaimana resiko tidak dapat dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan resiko. Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
Manajemen resiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi potensial tersebut.
Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang akan datang. Manajemen resiko harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Dengan manajemen resiko berarti melakukan sesuatu yang proaktif daripada reaktif.
Dengan demikian melalui manajemen proyek dan resiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat resiko. Secara langsung manajemen resiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.
Jumat, 01 Januari 2010
Perkembangan Robot
Irwin Ardiyafsya, Saturday, January 10, 2009"Perkembangan Robot di Indonesia 2004: "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia" Kata "robot" berasal bahasa Chech (Ceko) yang berarti pekerja. Saat ini, secara sadar atau tidak, robot memang telah hadir di dalam kehidupan manusia dalam bentuk yang bermacam-macam. Terdapat bentuk desain robot yang sederhana untuk mengerjakan kegiatan yang mudah atau berulang-ulang. Ada pula robot yang dirancang untuk "berperilaku" sangat kompleks dan sampai batas tertentu dapat mengontrol dirinya sendiri. Di kalangan umum pengertian robot selalu dikaitkan dengan "makhluk hidup" berbentuk orang maupun binatang yang terbuat dari logam dan bertenaga listrik. Sementara itu dalam arti luas robot berarti alat yang dalam batas-batas tertentu dapat bekerja sendiri (otomatis) sesuai dengan perintah yang sudah diberikan oleh perancangnya. Dengan pengertian ini sangat erat hubungan antara robot dan otomatisasi sehingga dapat dipahami bahwa hampir setiap aktivitas kehidupan modern makin tergantung pada robot dan otomatisasi.
Kontes Robot Indonesia telah diselenggarakan sejak tahun 1990 oleh Depdiknas. Bahkan salah satu wakil Indonesia pada tahun 2001 yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah memenangkan Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo. Pada tahun 2004 ini Kontes Robot Indonesia akan mengirim pemenangnya untuk mewakili Indonesia di dalam kontes internasional di Seoul - Korea Selatan pada bulan September 2004.
Mencermati pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia untuk dapat menguasai teknologi robot, maka Sejak tahun 80an kebijakan nasional pengembangan ristek telah mendukung litbang permesinan otomatis. Hal ini dapat dilihat dari dikembangkannya laboratorium-laboratorium seperti : MEPPO (Mesin perkakas Teknik Produksi dan Otomasi) yang merupakan kerjasama antara BPPT dengan ITB dan industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI. Sejak itu, berbagai permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi dan dikomersialisasikan di berbagai industri, baik industri strategis maupun yang lainnya. Dalam pengembangannya terkini telah dapat dikembangkan pula produk robot yang mampu mengontrol seluruh system operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an pengembangan dan peggunaan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui kelompok industri strategis, seperti : PT PINDAD (system, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PT BBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Selain itu, PT DI dan PT PAL sebagai pengguna permesinan otomatis, telah memiliki knowledge yang tinggi dalam mengoperasikan robot untuk teknik pesawat terbang dan teknik perkapalan.
Dimulai pada tahun 2001, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Depdiknas telah mempromosikan pemenang Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) di Balai Sidang Jakarta. Pameran tersebut berhasil menarik minat masyarakat untuk menyaksikannya.
Dalam rangka Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) Perkembangan Robot di Indonesia 2004 dengan thema "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diadakan dengan maksud untuk mempertemukan para pihak yang berkepentingan akan pengembangan teknologi robot, a.l. : peminat bidang robot, peserta kontes, dosen, praktisi dari industri dan pemerintah yang berwenang dalam pembuatan kebijakan publik yang berkenaan dengan aplikasi robot. Tujuan dari semiloka ini adalah agar para stakeholder tersebut dapat bertukar informasi terbaru dan aware terhadap isue teknologi robot yang berkembang saat ini. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas.
Pihak mahasiswa diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kebijakan pemerintah dan kebutuhan industri dalam hal penggunaan robot. Di samping itu, peserta Kontes Robot Indonesia juga dapat memperoleh informasi dari pihak penyelenggara tentang ketentuan Kontes. Pihak industri diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan teknologi robot.
Semiloka diadakan pada hari Kamis, 8 Juli 2004, jam 08.00-13.00 WIB di Ruang Chevron-Texaco, pada Kantor Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Topik Bahasan dalam semiloka ini meliputi:
1.Sebagai makalah kunci : Peran Riset dan Teknologi di Bidang Perekayasaan Robot dalam Pembangunan Nasional (oleh Dr. Wendy Aritenang, MSc, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Kementerian Ristek);
2.Pemanfaatan Robot dalam Dunia Industri di Indonesia (oleh Dr. lr. Taufiq Rochim Kepala BBLM, IDKM, Deperindag, Bandung)
3.Pemanfaatan Robot dalam Dunia Industri Dilihat dari Kebutuhan Kompetisi Global dan Dukungan Kebijakan Pemerintah yang Diperlukan. (oleh Dr. Ir. Hesti Purwanto, MSc. Staf Ahli Direktur Pengembangan Usaha PT. PAL)
4.Pengalaman Sebagai Pemenang Lomba yang Meliputi Dampak Terhadap Karier Mahasiwa, Reputasi Jurusan (bidang studi), dan Aplikasi Teknologi Robot yang telah dikuasai. (oleh DR. Dadet Pramadihamto, M.Eng, Pemenang Kontes Robot Internasional 2002 di Jepang (Tim ITS Surabaya)
5.Ketentuan Kontes Robot Indonesia, Faktor Penyebab Kegagalan dan Kiat-Kiat Menuju Kemenangan (Dr. Mulyo Widodo, Ketua Tim Juri Robot Nasional 2004).
Langganan:
Postingan (Atom)